Rumah Keadilan Untuk Semua Anak-Bangsa, ya di PENDOPO Yayasan Satu Keadilan ini, ujar SUGENG TS SH, 7mei 2021 yang lalu.
Dengarkan sejenak Klik disini :
https://www.youtube.com/watch?v=lyKFoXFNn9o
Forum Keadilan dan Hak Azasi Umat Beragama- FORKHAGAMA , yang didirikan GusDur dan Gus Nuril tahun 2000-an, serasa mendapat suntikan darah Baru. Usai acara Ngopi bareng (17/3) malam, keesokan harinya – 18 Maret 2016, Gus Nuril Kedatangan tamu dari FORUM ADVOKAT BERSATU- Sugeng Teguh Santoso SH , didampingi Roy Imanuel- aktivis Masyarakat Peduli Pendidikan,yang juga suami Dewi Huges-Presenter TV Nasional.
Dialog Kebangsaan di Manggala Wanabakti- Jakarta, yang diselenggarakan FPN- Front Persatuan Nasional,
menghadirkan Pembicara, diataranya Prof Atho Mudhar- Ketua Litbang
DEPAG RI, Dr. Sugiri Syarif- Ketua BKKBN, Jendral Agum Gumelar- Ketua
PEPABRI , dan Gus Dur.
Pembawa
Acara di awaki oleh Kukuh- Ketua Lasatgassus FPN, dialog dan paparan
Narasumber di Moderatori langsung oleh Dr.KH A.Miftah- Ketua Umum FPN.
Gus
Dur agak terlambat datang. Jadi, sambil nunggu kehadiran Presiden Ke 4
RI itu, acara dimulai dengan menampilkan Prof Atho Mudhar. Mantan
Rektor IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini, membawakan makalah yang
berhubungan dengan sikap dan langkah yang diambil Pemerintah, terhadap
kasus yang dialami Jemaat Ahmadiyah di Indonesia belakangan ini.
Sebenarnya,
Prof Atho secara normatip saja, mengungkapkan apa yang sudah menjadi
kebijakan Pemerintah, yang intinya demi kebaikan semua fihak. Usai
pemaparan Ketua Litbang DEPAG RI ini, Gus Dur datang dengan didamping
Pengawal Pribadi dan Paspampres.
Kukuh segera mempersilahkan Gus Dur untuk
bergabung menduduki Kursi Narasumber di Podium Sonokeling Manggala
Wanabakti, jejer dengan para Pembicara lainnya. Dengan pertimbangan akan
menghadiri acara lainnya lagi, dan juga jadwal cuci darah, maka Gus
Dur segera dipersilahkan menyampaikan Materi Pembicaraan secara bebas.
Boleh terkait Thema Dialog, boleh apa saja yang enak menurut Gus Dur,
Ujar Gus Miftah, sambil bercanda dengan sahabat kentalnya itu.
Entah bagaimana ceritanya, Gus Dur yang
awalnya menyampaikan materi umum berkaitan dengan Kebangsaan, tiba-tiba
masuk ke Topik yang baru saja dabahas oleh Profesor Atho Mudhar, yaitu
soal Ahmadiyah. Padahal , Gus Dur belum datang ketika Prof Atho
berbicara soal Ahmadiyah. Dan Panitia juga tidak menyampaikan apapun
soal materi apa yang sudah, sedang dan akan dibahas di Dialog Kebangsaan
tersebut. Pokoknya, kata Gus Miftah, ya sesuka Gus dur saja, kan semua
wartawan suka berita apa saja yang keluar dari mulut Gus dur, tambahnya.
Menurut Gus Dur, Pemerintah itu kurang
kerjaan! Ngapain ngurusi Ahmadiyah pakai SKB segala! Mendengar ini,
Tentu Prof Atho agak kaget, yang nampak dari raut wajahnya tajam
memandang Gus Dur.
Tapi Gus Dur enak saja
melanjutkan. Lha wong Ahmadiyah itu sudah ada di Indonesia , bahkan
sebelum Pemerintah RI ada, ujarnya. Bagi saya, Kepercayaan apa saja
berhak hidup di Indonesia, apalagi yang sudah sejak awal berdirinya
Negara ini mereka sudah ada. Saya sendiri tidak tahu apa itu Ahmadiyah.
Jadi saya yakin Pemerintah juga tidak tahu apa itu Ahmadiyah. Biarkan
saja mereka hidup berdampingan dengan sesama Penganut Agama dan
Kepercayaan yang ada di Indonesia.
Pokoknya jangan sok tahu!. Tambah Gus Dur
lagi. Sama seperti Hasyim Musadi, dia juga nggak ngerti apa itu NU! Lha
wong saya saja juga nggak ngerti, apa itu NU??? Lhoh, gimana to Gus???
KLIK LINK Dibawah ini- untuk sejenak dengar paparan Sugeng TS.SH
https://www.youtube.com/watch?v=47IjKDUCWKg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar